Praktik Baik adalah pengalaman baik yang telah memberikan dampak positif bagi pengelolaan sekolah, proses pembelajaran, pengembangan kapasitas kepala sekolah, guru, maupun siswa, serta bagi masyarakat secara lebih luas. Praktik baik kali ini saya jadikan sebagai langkah awal yang saya lakukan di awal tahun pelajaran 2022/2023 sebagai bentuk perubahan ke arah yang lebih baik, yang berguna untuk diri saya secara pribadi dan juga untuk peserta didik saya di SMA Negeri 2 Skanto, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
![]() |
Siswa Kelas 12 IPS 1 |
Kebiasaan-kebiasaan buruk itu membuat saya merasa bahwa saya belum berhasil mendidik mereka tentang karakter, saya hanya mengajar, mentransfer materi, thats it. Saya berpikir ini semua harus di ubah. Di mulai dari hal paling kecil, dimulai dari hal sederhana, dimulai dari sekarang, dimulai dari diri saya sendiri. Tujuan saya membuat sebuah kesepakatan kelas adalah saya ingin membuat suasana kelas saya nyaman dan menyenangkan tanpa gangguan hal negatif seperti tersebut di atas, saya ingin proses pembelajaran saya berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu tujuan utama dari kesepakatan kelas yang saya buat adalah menumbuhkan Budaya Positif di sekolah demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila, yang harapan jangka panjangnya akan membawa dampak positif juga terhadap peserta didik ketika mereka terjun ke masyarakat nantinya.
Berbicara tentang definisi karakter peserta didik, yaitu merupakan perilaku seorang peserta didik yang membedakan satu dengan yang lainnya sebagai proses interaksi dengan lingkungannya, yang mana lingkungan di sini berarti ada tiga faktor: lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Tentu saja faktor utama pembentukan karakter ini berasal dari lingkungan keluarga, yang mana peran orang tualah yang paling dominan membentuk bagaimana karakter anaknya. selanjutnya adalah faktor lingkungan sekitar peserta didik tinggal dan menetap. Faktor ketiga yang mempengaruhi karakter peserta didik adalah sekolah, yang mana saya sebagai Guru adalah orang tua mereka saat berada di sekolah, dan ini adalah tugas utama saya selain mengajarkan materi pelajaran berdasarkan kurikulum, tetapi lebih ke mendidik mereka membentuk karakter mereka yang baik. Inilah pekerjaan terbesar saya, sehingga ide membuat kesepakatan kelas tersebut muncul.
Kesepakatan kelas adalah sebentuk daftar aturan yang berisikan kesepakatan bersama antara Guru dan peserta didik sebelum memulai pembelajaran, biasanya dibuat pada awal tahun ajaran baru. Saya mengajak peserta didik pada setiap kelas yang saya ajar, untuk membuat kesepakatan kelas, pada pertemuan pertama awal semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023, bersamaan dengan kegiatan pemetaan peserta didik. Tentu saja setiap kelas akan mempunyai daftar kesepakatan yang sedikit berbeda satu dengan yang lain. Ada sebelas kelas yang saya ajar pada tahun ini, di tambah satu kelas perwalian saya yaitu kelas 12 IPS 2, sehingga pada kelas perwalian saya, saya membuat kesepakatan kelasnya dengan dua tujuan, yaitu kelas mata pelajaran saya, yaitu Bahasa Inggris, dan juga sebagai kesepakatan kelas yang dibuat antar wali kelas dan peserta didiknya.
Proses pembuatan kesepakatan kelas berlangsung sederhana dan menyenangkan. Peserta didik saya berikan link untuk masuk ke dalam Papan tulis virtual "Google Jamboard" untuk menuliskan satu kesepakatan yang harus mereka laksanakan. Untuk peserta didik yang tidak menggunakan gawai, saya menyediakan sticky note untuk mereka tulisi dengan kesepakatan mereka dan selanjutnya menempel hasil tulisannya di papan tulis di depan kelas. Setelah poin-poin kesepakatan di mufakati, langkah selanjutnya, saya menyerahkan hasilnya kepada ketua atau pengurus kelas untuk membuat desain kesepakatan kelas pada aplikasi, misalnya Canva, mendesain sesuai dengan keinginan mereka, selanjutnya dicetak menggunakan kertas, atau di posting deskripsi whatsapp group kelas yang saya buat. Kesepakatan kelas yang sudah dibuat ada juga yang di tempel di mading kelas, selanjutnya mereka tanda tangani sebagai komitmen bersama antara saya dan peserta didik pada kelas tersebut.
Hasil yang saya dapatkan dari membuat kesepakatan kelas tersebut adalah, adanya perubahan positif pada setiap kelasnya, di antaranya peserta didik dan saya sendiri menjadi lebih disiplin waktu. Apabila saya ada halangan untuk masuk dikelas tertentu, misalnya, saya akan memberikan informasi lebih awal di whatsapp group mereka, agar komitmen yang telah disepakati tidak dilanggar. Selain itu kegiatan pembelajaran di kelas lebih tertib dan menyenangkan dengan suasana kelas yang tertib dan rapi, sehingga sedikit demi sedikit budaya positif di SMA Negeri 2 Skanto tempat saya mengajar menuju ke perubahan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment